Monday, December 26, 2011

TRANSISTOR

Transisistor adalah suatu komponen elektronik yang berfungsi sebagai penguat,pemutus dan penyambung,
modulasi sinyal,penyetabil tegangan,dan sebagai fungsi lainnya.
Transisitor mempunyai tiga Pin yaitu pin Basis (B), Colektor  (C). Emitor (E)
Transistor sendiri di temukan oleh Dr.John Bardeen, Dr.William Shockley dan Dr.Walten Brattain pada tahun 1948

Di dalam Transistor terdapat tiga lapisan germanium berturut-turut .Masing-masing lapisan dilengkapi dengan penghubung berupa kawat yang keluar dari tubuh transistor sebagai kawat kontak.
Pada transistor PNP lapisan yang ditengah adalah germanium N yang menjadi Basis.Kedua lapisan tepi adalah germanium P yang satu menjadi basis yang satu menjadi colektor dan ujung lainnya menjadi Emitor.
Pada transistor NPN lapisan germanium P yang ditengah menjadi Basis,lapisan-lapisan germanium N yang di kedua tepi menjadi Emitor dan Colektor



Pada prinsipnya antara transistor PNP dan NPN perbedaanya hanya pada kutub-kutubnya.Tiap lapisan germanium yang terdapat pada transistor berturut-turut diberi nama : - Emitor diberi simbol    E - Basis diberi   simbol    B - Colektor diberi simbol C


Pada transistor :
- Emitor bertugas menimbulkan elektron-elektron
- Colektor betugas untuk menyalurkan elektron-elektron keluar dari transistor
- Basis bertugas untuk mengatur gerakan elektron dari emitor terus keluar dari transistor melalui colektor.Istilah basis dipakai sebagai dasar dimana diletakan germanium-germanium yang lain disisinya.
Masing-masing pin transistor yang berupa kawat tersebut disebut elektroda transistor.Jadi elektroda transistor bernama Basis Colektor dan Emitor






DATA TRANSISTOR HORIZONTAL


TOSHIBA dan PERSAMAAN

2SD868      2SD2599     1500V    2.5A      50W
2SD869      2SD2599     1400V    3.5A      50W
2SD870      2SD2499     1500V    5A         50W
2SD871      2SD2459     1500V    6A         50W
2SD1425    2SD2599     1500V    2.5A      80W
2SD1426    2SD2599     1500V    3.5A      80W
2SD1427    2SD2499     1500V    5A         80W
2SD1428    2SD2539     1500V    6A         80W
2SD1553    2SD2599     1500V    2.5A      40W
2SD1554    2SD2599     1500V    3.5A      40W
2SD1555    2SD2499     1500V    5A         50W
2SD1556    2SD2539     1500V    6A         50W
2SD2089    2SD2599     1500V    3.5A      40W
2SD2095    2SD2586     1500V    5A         50W
2SD2125    2SD2539     1500V    6A         50W
2SD2253    2SD2638     1700V    6A         50W
2SD2348    2SC5280     1500V    8A         50W
2SD2349    2SC5280     1500V    10A       50W
2SD2428    2SD2553     1700V    8A         200W
2SD2454    2SD2638     1700V    7A         50W




SANYO
2SD2578       1500V     8A       60W      25 inch
2SD2580       1500V     10A     70W      34 inch
2SD1876       1500V     3A       50W      21 inch
2SD1877       1500V     4A       50W      21 inch
2SD1878       1500V     5A       60W      21 inch
2SD1879       1500V     6A       60W      25 inch
2SD1880       1500V     8A       70W      29 inch
2SD1881       1500V     10A     70W      34 inch




PHILIPS
Bu 2506D    1500V    3A        14/21 inch
Bu 2508D    1500V    4.5A     25 inch
Bu 2520D    1500V    6A        29 inch


TRANSISTOR HORIZONTAL JEBOL TERUS

Transistor horizontal jebol terus sering terjadi pada kerusakan televisi yang berjenis CRT / tabung. Transistor ini berfungsi sebagai penguat horizontal atau sering juga disebut transistor HOT / Horizontal Output Transistor. Transistor horizontal ini sering mengalami kerusakan karena memang arus dan fungsi yang dihandlenya termasuk arus besar yang mudah menyebabkan panas dan tentu saja lebih beresiko untuk mengalami kerusakan.
Tetapi jika pada saat kita memperbaiki televisi, setelah mengganti transistor horizontal dan transistor tersebut mati terus / jebol. Maka bisa dipastikan masih ada part tertentu yang menyebabkan kerja transistor menjadi overload. Dan berikut ini merupakan beberapa penyebab dari transistor horizontal jebol terus

-Kapasitor damper yang berubah kapasitansi
Kapasitor ini merupakan kapasitor yang biasanya terdapat di bagian horizontal dan memiliki nilai antara 6.8nF-10nF dengan tegangan kerja antara 1kV-2kV. Fungsi dari kapasitor ini adalah sebagai peredam spike / peredam / menyerap tegangan kejut yang besarnya bisa ribuan volt di antara kumparan primer flyback pada saat rangkaian horizontal bekerja.

-Tegangan yang besarnya ribuan volt ini berasal dari induksi flyback yang pada saat bekerja diberikan pulsa on-off secara simultan pada kumparan primer flyback. Disinilah fungsi dari kapasitor damper tersebut, yaitu untuk meredam tegangan kejut yang besarnya hingga ribuan volt.Itulah sebabnya kenapa transistor bisa langsung rusak jika kapasitor damper mengalami kerusakan atau berubah kapasitas, karena seperti yang kita tahu semua jenis transistor memiliki tegangan kerja maksimal yang bisa dialiri oleh nilai tegangan tertentu. Dan tegangan ribuan volt yang melalui transistor ini jika tidak diserap oleh kapasitor damper maka akan langsung merusak transistor

-Flyback yang short pada kumparan primer dan sekunder
Flyback transformer memiliki resistansi yang kecil pada kumparan primernya sehingga menjadikannya tidak optimal jika dilakukan pengujian dengan Ohmmeter. Begitu juga dengan kumparan sekunder. Yang umum dan sering terjadi adalah kerusakan pada kumparan primer horizontal ( kolektor Tr HOT ) yang short.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Post a Comment